SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Walikota Solo, Joko Widodo menampik kunjungannya ke pengurus PCNU Solo, Senin (15/2) sebagai safari politik. Didampingi lima kepala dinas lainnya, Jokowi mengadakan audiensi dengan sejumlah pengurus NU di kantor cabang NU Solo.
“Jajaran Pemkot ingin mendapat masukan-masukan, koreksi-koreksi dari Ormas Islam yaitu NU ini,” katanya kepada wartawan usai audiensi. Hal ini, katanya dibuktikan dengan keikutsertaan beberapa dinas agar tahu persoalan yang masih ada di masyarakat.
“Supaya tahu sendiri (kepala dinas), ini lho masih ada problem yang belum tertangani,” katanya.
Selain itu, pertemuan yang dilakukan pun secara terbuka. Warga nahdliyin maupun Jokowi tidak membicarakan persoalan Pilkada maupun bentuk dukungan secara langsung. Tiap tahun, kata Jokowi, ia selalu melakukan kunjungan ke Ormas seperti LDII, MTA, NU dan lainnya untuk mendapat masukan.
Sedang ketua PCNU Solo, Ahmad Sa’dillah, juga menampik kunjungan itu bermotif politik.
“Ini bukan safari politik, Pak Jokowi ke sini sebagai walikota, bukan sebagai calon walikota,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa lembaga NU tidak berpolitik, apabila ada, itu atas nama pribadi, bukan kelembagaan. Hingga hari ini PCNU Solo, katanya, belum ada yang mendekati dalam hal mencari dukungan.
Mengenai kriteria Walikota Solo, Helmy, panggilan akrab Ahmad Sa’dillah, mengatakan sudah masuk kriteria.
“Pak Jokowi juga masuk kriteria. Nanti kita juga akan memberikan kriteria calon-calon yang lain,” tambahnya.
Helmy pada acara itu juga menyinggung adanya dukungan kepada Jokowi. “Ada banjir yang tidak diharapkan, yaitu banjir hujan. Tapi ada juga banjir yang sangat diharapkan, yaitu banjir dukungan,” kata Helmy yang langsung mendapat tepuk tangan dari para peserta.
m86