Pilkada
Jumat, 21 September 2012 - 10:50 WIB

PUSKAPTIS: Jokowi-Ahok Raih 53,48% Suara

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Poster Jokowi-Ahok (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Poster Jokowi-Ahok (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA–Hasil perhitungan cepat Lembaga Puskaptis dan Indomatrik diketahui pasangan, Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) meraih suara sebesar 53,48 persen.

Advertisement

Sementara pasangan nomor urut 1, Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli (Nara) meraih perolehan suara sekitar 46,52 persen.

“Kemenangan pasangan yang diusung Partai PDIP dan Gerindra tersebut diperoleh dari hasil swing voters,” kata Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid kepada wartawan, Jumat (21/9/2012).

Ia mengatakan, kemenangan Jokowi-Ahok dilatarbelakangi dukungan tetap dari para pendukung di putaran pertama serta suara swing voters di putaran kedua. “Hasil quick count Puskaptis membuktikan pasangan Jokowi-Ahok lebih unggul di atas lawan Fauzi-Nara di sebagian besar wilayah Jakarta,” ujarnya.

Advertisement

Namun, menurut Husin, kedua calon yang berlaga pada putaran kedua sama-sama memiliki peningkatan hasil suara yang signifikan. “Kedua pasangan calon ini sama-sama kuat. Calon pasangan yang mampu menarik swing voters akan memiliki kesempatan memenangkan pemiihan,” tuturnya.

Husin beranggapan, pemilih Jokowi-Ahok kebanyakan berasal dari kalangan pemula dan menengah. Jika dilengkapi perolehan suara kelas menengah ke bawah bisa digarap secara total, maka tidak menutup kemungkinan akan memperoleh kemenangan dengan angka perolehan suara sebesar 60 persen. “Pemilih Jokowi-Ahok, yang berada di bawah tidak tergarap secara total. Sebab perolehan 60 persen itu hanya bisa dicapai kalau saja pemilih di kalangan atas, menengah dan bawah bisa digarap secara utuh,” tuturnya.

Husin menjelaskan, perolehan suara Foke-Nara sebenarnya tergantung modal yang dimiliki di putaran pertama. Dengan suara 32 persen di putaran pertama ditambah suara koalisi partai, seharusnya kemenangan bisa saja mutlak terjadi. Namun, sayangnya peningkatan suara Foke – Nara di putaran kedua dapat diperoleh berkat hasil usaha dan kerja keras pasangan tersebut di lapangan. Sementara koalisi partai belum bekerja secara maksimal,” jelasnya.

Advertisement

Husin menambahkan, jika tim pendukung Foke-Nara mampu meraih suara pengembara atau swing voters, maka mereka bisa memenangkan momen Pemilukada DKI. “Pemilih Jokowi-Ahok umumnya berada pada masyarakat kelas menengah tengah atau atas,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif