Pilkada
Senin, 27 Mei 2013 - 11:43 WIB

PILKADA MALANG : Pengesahan Kemenangan Pasangan Moch Anton-Sutiaji Pekan Ini

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasangan Cawali-Cawawali Malang, Moch Anton dan Sutiaji. (indonesiarayanews.com)

Pasangan Cawali-Cawawali Malang, Moch Anton dan Sutiaji. (indonesiarayanews.com)

MALANG – Pasangan Walikota dengan Wakil Walikota Malang terpilih, Moch Anton-Sutiaji, ditetapkan pekan ini, setelah rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) tuntas.
Advertisement

Ketua KPU Kota Malang Hendry S.T., di Malang, Senin, mengatakan bahwa sidang pleno penetapan wali kota dan wakil wali kota terpilih antara Rabu (29/5/2013) atau Kamis (30/5/2013). “Sekarang masih dilakukan rekapitulasi suara masih dilakukan di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK). Setelah itu baru dilakukan di tingkat KPU dan disaksikan oleh para saksi dari keenam pasangan calon,” katanya.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang digelar Kamis (23/5/2013). Berdasarkan hitung cepat yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan Moch Anton-Sutiaji meraup suara sebanyak 48,15 persen, Sri Rahayu-Priyatmoko Oetomo (SR-MK) 21,61 persen. Pasangan istri Wali Kota Malang Peni Suparto yang diusung Partai Golkar dan PAN, yakni Heri Puji Utami-Sofyan Edi Jarwoko (Dadi) memperoleh suara 18,4 persen, Dwi Cahyono-Nur Uddin (Dwi-Uddin) 5,69 persen, Agus Dono-Arif HS (Doa) 3,97 persen, dan Achmad Mujais-Yunanr Mulya (Raja) 2,44 persen.

Hasil hitung cepat yang dirilis Proximity, pasangan Aji memperoleh suara 31,41 persen, SR-MK 27,83 persen, Dadi 27,36 persen, Dwi-Uddin 5,22 persen, Doa 4,16 persen, dan Raja 3,53 persen.

Advertisement

Dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 612.565 orang, angka partisipasi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi politiknya di tempat pemungutan suara (TPS) hanya sebesar 62,81 persen atau turun ketimbang saat Pilkada 2008 yang mencapai 70 persen. Wali Kota Malang terpilih Moch Anton mengemukakan pada 100 hari pertama setelah dilantik dirinya akan melakukan pengenalan dan pembenahan internal pemerintahan.

“Kalau internal sudah beres, baru kita lakukan penataan kembali terhadap pelayanan publik, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan mengurangi angka pengangguran melalui program ekonomi kerakyatan,” katanya. Ketika kampanye, Anton-Sutiaji berjanji menyumbangkan gajinya sebagai wali kota dan wakil wali kota kepada kaum duafa, karena hasil usahanya sebagai pengusaha tetes tebu sudah melimpah dan lebih dari cukup kalau hanya untuk menghidupi anak dan istrinya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif