SOLOPOS.COM - Kebakaran (detik.com)

Kebakaran

Kebakaran (detik.com)

JAKARTA—Kebakaran yang marak terjadi akhir-akhir ini di Jakarta, belakangan dikait-kaitkan dengan agenda politik pilkada DKI Jakarta.  Isu kebakaran dikaitkan dengan Cagub DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) pun berembus kencang di media termasuk di internet. Beberapa politikus juga memberikan pernyataan yang mencurigai penyebab kebakaran di kantung-kantung suara Cagub Jokowi.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Saling tuding antarkubu Cagub pun terjadi beberapa waktu lalu.  Jokowi menepis tudingan isu kebakaran dikaitkan dengan Foke diembuskan oleh pihaknya. Di sisi lain, Foke pun membantah kebakaran di Jakarta terkait agenda politik kubunya. Bahkan, Foke menyerahkan ke polisi dan meminta kepolisian melakukan investigasi penyebab kebakaran di Jakarta.

Politikus PDIP, Dewi Suryani, Rabu (29/8/2012),  di Gedung Panwaslu, Jakarta, memberikan klarifikasi ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, atas pernyataannya tentang kebakaran di Jakarta. Dewi sempat mencurigai kebakaran itu karena terjadi di kantung-kantung suara Jokowi.  Sebelum melakukan klarifikasi tertutup, Dewi mengaku merasa dirinya dikebiri dalam hal menyampaikan aspirasi.

“Seorang anggota DPR saja dikebiri, tidak boleh bersuara. Apalagi suara itu menyuarakan penderitaan, kesusahan dan bencana yang terjadi di suatu tempat dengan jumlah yang fantastis,” ujar Dewi kepada wartawan.

Dewi juga menegaskan bahwa apa yang dikatakannya tentang kebakaran di Jakarta adalah fakta. “Penyebabnya adalah tidak tertatanya tata kelola permukiman dan lingkungan yang tidak baik di DKI ini. Dan yang paling penting yang saya sampaikan itu adalah fakta. Datanya sudah ada. Dalam bulan Januari sampai sekarang ada 663 kejadian. Itu luar biasa, saya cemas. Dan itu terjadi setiap hari,” lanjutnya.

Ia pun merasa heran karena hanya dirinya yang dipermasalahkan. Sedangkan banyak pihak yang juga unjuk bicara tentang kebakaran di Jakarta ini.  “Yang saya sampaikan sudah disampaikan oleh banyak pihak, oleh pakar dan teman-teman yang lain. Kok tidak dimasalahkan? Kok yang dimasalahkan saya? Apa karena saya dari Fraksi PDIP yang mendukung salah satu calon atau apakah partai saya adalah partai oposisi?” pungkas Dewi.

Sementara itu, Ketua Panwaslu, Ramdansyah menegaskan panggilan terhadap Dewi Aryani adalah panggilan untuk klarifikasi.  “Ini klarifikasi, bukan pemeriksaan,” tegasnya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya