SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Mantan tim sukses Faisal Basri-Biem Benyamin, pasangan independen calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, mengalihkan dukungan kepada Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli untuk pemilihan umum putaran kedua 20 September 2012.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Pengalihan dukungan disampaikan oleh lima koordinator wilayah tim tersebut di Jakarta, Jumat. Mereka pun mengakui tidak ada restu resmi dari Faisal Basri. Koordinator Tim Sukses Faisal Basri-Biem Benyamin wilayah Jakarta Pusat, Firmansyah mengatakan, pengalihan dukungan merupakan bentuk tanggung jawab moral kepada konstituen yang dahulu mendukung pasangan nomor 5 di putaran pertama.

Setelah pasangan nomor 5 kalah di putaran pertama, bukan berarti pemilih Faisal Biem tidak ikut berperan serta pada putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta. “Kami menghindari terjadinya golongan putih (golput) di putaran kedua yang berasal dari pemilih Faisal-Biem di putaran kedua,” katanya kepada wartawan. Menurut Firmansyah, alasan pengalihan dukungan ke Foke-Nara dari dua pasangan yang lolos di putaran kedua karena dapat diyakini membangun Jakarta lebih baik.

“Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 telah berbuat untuk perubahan Jakarta,” tuturnya. Program, lanjut Firmansyah, itu ada berhasil dan perlu dilanjutkan untuk dapat dituntaskan ke arah yang lebih baik. “Memang ada yang belum maksimal kinerja Foke, tapi kita tidak bisa menafikan keberhasilan tersebut,” sambungnya.

Koordinator Tim Sukses Faisal-Biem Jakarta Timur, Ayat Muhammad menambahkan, di putaran pertama pasangan Faisal Biem berada di urutan keempat dengan perolehan suara sebesar 215.935 suara. “Setidaknya 70 persen dari perolehan suara putaran pertama ini dialihkan ke Foke-Nara. Kita meyakini dengan adanya dukungan dari jaringan Faisal-Biem dapat menambah perolehan suara incumbent 10 persen,” tambahnya. Ayat mengklaim, sebelum melakukan pengalihan dukungan, pasangan Faisal Basri telah menyerahkan keputusan kepada tim sukses sebab setelah ditetapkan peserta putaran kedua semua unsur tim sukses dibubarkan.

“Kebijakan politik diserahkan kepada pihak tim sukses. Memang tidak ada restu resmi Faisal Basri,” tegasnya.

Secara terpisah, Faisal Basri menegaskan, dirinya tidak akan mengarahkan dukungan kepada Cagub mana pun di putaran kedua Pemilukada DKI. Faisal menjelaskan, pernyataan pihak tertentu mengatasnamakan tim Faisal-Biem mendukung cagub tertentu merupakan klaim sepihak secara individu.

“Deklarasi itu bersifat ilegal dan mencederai komitmen independen yang disepakati bersama,” ungkap Faisal Basri di dalam rilisnya. Organisasi Tim sukses Faisal Biem cabang manapun, sambungnya, dinyatakan bubar satu minggu setelah putaran pertama selesai. Maka diberikan kebebasan kepada eks tim sukses dan pendukunga untuk memilih gubernur. “Dukungan ini diserahkan ke pribadi dan hati nurani masing-masing dan tanpa mengatasnamakan Faisal Basri atau Tim Faisal Biem,” tegasnya.

Sekretaris Tim Sukses Foke-Nara, Budi Siswanto mengaku berterima kasih atas pemberian dukungan dari pihak Faisal-Biem. “Ini bagian koalisi rakyat versi Foke-Nara, yakni berkoalisi dengan semua lapisan masyarakat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya