Pilkada
Selasa, 18 Agustus 2020 - 20:20 WIB

Pilkada 7 Daerah di Jateng bakal Diwarnai Kotak Kosong, Ini Prediksi Muhammadiyah

Imam Yuda Saputra  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Pilkada Serentak 2020 (Bisnis/Antara)

Solopos.com, SEMARANG – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah (Jateng) memprediksi ada tujuh daerah di Jateng yang akan dimeriahkan kotak kosong atau pasangan calon (paslon) tunggal pada kontestasi Pilkada 2020.

Ketujuh daerah itu yakni Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Demak, Grobogan, Kebumen, Kota Pekalongan, dan Kota Semarang.

Advertisement

“Melihat konstelasi politik yang ada, kemungkinan terjadi pasangan calon tunggal di tujuh daerah itu,” ujar Ketua LHKP PW Muhammadiyah Jateng, Khafid Sirotudin, dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com, Selasa (18/8/2020).

Siap-Siap! Pekan Depan, Satgas Covid-19 Jateng Mulai Operasi Penegakan Protokol Kesehatan

Menurut Khafid, paslon tunggal dalam Pilkada 2020 merupakan realitas demokrasi di Indonesia. “Bukankah dalam pilkades [pemilihan kepala desa] di kabupaten se-Jateng hal tersebut [paslon tunggal] biasa terjadi,” ujarnya.

Advertisement

Jika nanti paslon tunggal memang terjadi di 7 kabupaten/kota di Jateng, setidaknya ada beberapa catatan kritis terkait pelaksanaan pilkada langsung.

UKM Anda Ingin Dapat Rp2,4 Juta? Segera Daftar Gelombang II di Karanganyar hingga Rabu, 19 Agustus

Pertama, pelaksanaan demokrasi substansif semakin jauh dan lebih dekat ke arah demokrasi prosedural. Kedua, kurang berhasilnya partai politik melakukan kaderisasi. Banyak ketua parpol dan anggota DPRD yang tak berani mencalonkan diri sebagai bakal calon kepala daerah atau wakil kepala daerah. Ketiga, penyelenggaraan pilkada langsung membutuhkan cost politic yang semakin mahal dari kontestan,” ujarnya.

Advertisement

Pilkada serentak 2020 rencana digelar 9 Desember mendatang, atau mundur dari jadwal semula yakni 23 September. Di Jateng ada 21 kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada serentak ini.

Berbagai tahapan pun sudah berjalan hingga saat ini. Bahkan, dinamika politik di beberapa daerah yang menggelar pilkada sudah mulai menghangat.

Svargabumi, Surganya Pencinta Selfie Dekat Candi Borobudur

“Dinamika politik di daerah dalam menyongsong pilkada ini merupakan hal yang wajar dan normal, sehingga enggak perlu disikapi berlebihan baik oleh aparat pemerintah dan keamanan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif