SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka)

Ganjar Pranowo (JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka)

SEMARANG – Menjanjikan program gratis sudah banyak dilakukan tokoh-tokoh yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Namun hal seperti itu tak mau dilakukan Ganjar Pranowo, yang Selasa lalu resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng sebagai calon gubernur berpasangan dengan calon wakil gubernur, Bupati Banjarnegara, Heru Sudjatmoko di bawah bendera PDIP.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Sebagai cagub, ayah dari Muh Zinadin Alam Ganjar ini memiliki visi dan misi membawa Jateng ke depan lebih baik.
Untuk itu dia tidak akan memberikan sumbangan dan janji-janji semisal menggratiskan ini dan itu, yang terkesan membohongi masyarakat.

”Untuk mengatasi kemiskinan, caranya dengan mendengarkan usulan dari masyarakat, karena mereka memiliki mekanisme, tata nilai, dan ikatan sendiri,” jelasnya dalam perbincangan dengan Solopos.com. Fungsi Gubernur menurut dia hanya memperhatikan dan memfasilitasi usulan dari masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok masyarakat.

”Gubernur Jateng berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta karena bisa langsung men-direct walikota yang tifak dipilih. Gubernur Jateng tak bisa men-direct bupati/walikota,” ujarnya.

Lebih jauh, pria kelahiran Karanganyar, 28 Oktober 1968 ini mengaku tidak pernah mempunyai cita-cita menjadi gubernur. “Menjadi anggota DPR RI saja tidak ada cita-citanya,” katanya. Dia menyebut falsafah hidupnya adalah mengalir bagaikan air. ”Saya orang yang mengalir saja, tiba-tiba ada sebuah momentum, ada sebuah proses di sana saya berjalan,” imbuhnya.

Meski mengalir, lanjut suami dari mantan wartawati SOLOPOS, Siti Atikoh Supriyati ini, menjadi cagub merupakan panggilan hidup, sebagaimana dia menjalani panggilan hidup sebagai politisi menjadi anggota DPR RI. ”Jadi mungkin memang panggilan hidup saya dunia politik ini. Saya menikmati,” tandas mantan aktivisis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.

Dalam menapaki proses Pilgub, Ganjar menegaskan senantiasa mengingat nasihat orang tuanya supaya menjalankan amanah dengan baik. Ibunya, Ny Sri Suparni, 74 berpesan supaya melaksanakan amanah dengan baik. Jabatan jangan direbut, tapi kalau partai telah memberikan amanah supaya dilaksanakan, tapi kalau tidak diberi jangan meminta-minta. ”Itulah pesan ibu saya saat meminta restu menjadi cagub Jateng,” kata almuni Fakultas Hukum Universitas Gajahmada tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya