KARANGANYAR — Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah (Jateng), Jabir Al Faruqi, menegaskan posisi organisasinya netral dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jateng.
Pengurus dan kader diminta menjaga kelembagaan Ansor tiak terlibat dalam pemenangan kandidat mana pun. Tapi keterlibatan kader Ansor atas nama pribadi dibolehkan. Penegasan tersebut disampaikan Jabir seusai meresmikan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Karanganyar bernama Ansoruna, Sabtu (12/1/2013), di Kelurahan Bejen, Karanganyar.
Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan
“Kader mau terlibat atas nama personal tidak ada masalah, tapi jangan atas nama lembaga Ansor,” katanya kepada wartawan. Menurut Jabir, Ansor menyerahkan sepenuhnya pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jateng kepada kalangan partai politik (parpol). Ansor tidak mencalonkan atau mengusung kandidat tertentu untuk maju Pilkada Jateng.
Hanya saja, Jabir melanjutkan, Ansor memberikan pemimpin Jateng nanti harus mampu membuka lapangan kerja baru secara massal, mempunyai keberpihakan pada sektor pertanian, mendorong daya saing ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan. Sebab menurutnya sampai saat ini angka pengangguran dan kemiskinan di Jateng maish tinggi.
Nasib petani sebagai kaum mayoritas pun belum mendapat keberpihakkan yang cukup dari pemerintah seperti masih masifnya impor beras. Ansor berharap, pemimpin Jateng nanti mempunyai kapasitas mengatasi persoalan masyarakat, cepat tanggap hingga berperan menyelesaikan masalah negara.
“Tapi siapa pun yang nanti terpilih secara demokratis, Ansor bisa menghargai. Ansor siap menyukseskan Pilkada Jateng,” ujarnya.
Di sisi lain Jabir mengaku prihatin dengan kondisi GP Ansor dan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) umumnya. Alasannya, perkembangan Ansor dan NU dinilai tertinggal jauh dengan organisasi lain.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
