Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Dua tulisan muncul di situs New York Times. Yang pertama berjudul Outsider Breathing New Ideas Into Jakarta Election, yang ditulis oleh Sara Schonhardt. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa kampanye Pilgub DKI kadang mirip konser musik rock dengan yel-yel, acungan kepalan tangan serta baju-kotak-kotak yang bertebaran. “This is only the second time Jakarta residents have voted for their city’s leader directly, and Mr. Joko, with his signature checkered shirts and populist manner, has injected new enthusiasm into the process. In a country where politicians often come from a tight-knit elite or have ties to the late president and military strongman Suharto, Mr. Joko, best known by his nickname Jokowi, appears to represent a new breed of politician, analysts say [Inilah kali kedua rakyat Jakarta memilih langsung pemimpin mereka dan Mr Joko yang berciri khas baju kotak-kotak dan sikap populis telah menyuntikkan antusiasme baru dalam proses politik. Di negeri di mana politisi sering berasal dari lingkaran kaum elite yang sulit ditembus atau terkait dengan sosok mendiang Suharto, Jokowi muncul sebagai politisi jenis baru],” tulis New York Times.
Dikutip pula pendapat dari Douglas Ramage, analis dari Bower Group Asia yang juga spesialis Indonesia. “Para pemilih mencari pemerintahan dan bersih dan terpercaya. Sesuatu yang identik dengan partai sudah runtuh di Indonesia,” ujarnya.
Sementara dalam tulisan berikutnya yang berjudul Challenger Appears to Have Edge in Jakarta Governor’s Race, Sara Schonhardt mengutip pendapat Dekan FISIP Universitas Pelita Harapan Aleksius Jemadu yang menyebut bahwa hasil Pilgub Jakarta menunjukkan kontras antara kandidat yang bergantung penuh pada dukungan mesin politik dan kandidat yang diyakini rakyat punya perhatian khusus pada kebutuhan mereka.Dikutip pula pendapat Burhanuddin Muhtadi dari Indonesia Survey Institute. “Pemilih sadar bahwa Jokowi mungkin tak bisa mengatasi semua permasalahan, tapi mereka sudah kehabisan harapan dari Fauzi Bowo,” ujar Burhanuddin.