Solopos.com, SRAGEN -- Tampil dengan kemeja batik hijau dan bermasker, Calon Wakil Bupati Sragen, Suroto, dan keluarga menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) 01 di Mijahan RT 05, Ngembatpadas, Gemolong, Sragen, Rabu (9/12/2020).
Proses pemungutan suara oleh Suroto itu disaksikan jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspimcam) Gemolong. Sejumlah anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Gemolong juga hadir untuk memantau jalannya pemungutan suara yang dilaksanakan dengan memegang teguh protokol kesehatan tersebut.
Sesuai undangan yang diterima Suroto dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), politisi senior dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sragen itu tiba di TPS 01 tepat pada pukul 09.00 WIB.
Hari ini Coblosan, Pengamat Politik Ingatkan Jangan Pilih Paslon karena Uang
Hari ini Coblosan, Pengamat Politik Ingatkan Jangan Pilih Paslon karena Uang
Sesampainya di TPS, seorang petugas mengukur suhu tubuhnya dengan thermo gun. Setelah suhu tubuh dipastikan berada di bawah 37 derajat Celcius, Suroto dipersilakan mengenakan sarung tangan plastik.
Ia kemudian dipersilakan masuk untuk menunggu giliran namanya dipanggil. Sesuai menggunakan hak suaranya, jari kelingking Suroto ditetesi tinta sebagai bukti bila ia sudah menggunakan hak suaranya.
Tidak ada kegiatan tirakat bersama masyarakat dan tim pendukung dari Suroto pada malam jelang hari pemungutan suara. Ia menyadari kegiatan tirakatan bisa memicu pengumpulan massa yang kontraproduktif dengan upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.
Kenakan Batik Truntum ke TPS, Cawali Solo Bagyo Wahono Optimistis Menang
Doa bersama keluarga pun jadi ikhtiar terakhir dari Suroto untuk memenangi Pilkada Sragen 2020 bersama Calon Bupati petahana, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
"Karena tidak boleh mengumpulkan massa, doa bersama cukup diikuti keluarga. Tidak ada kegiatan melek malam. Pukul 24.00 WIB, saya sudah berangkat tidur," bebernya.
Meski lawan yang dihadapi adalah kotak kosong, Suroto tidak mau sesumbar.
"Hasilnya bagaimana kita akan terima apa adanya. Entah bagaimana hasilnya, itu kehendak masyarakat," paparnya.
Begini Ancaman Danrem Bila Ada Aparat TNI Tidak Netral dalam Pilkada