SOLOPOS.COM - Said Hidayat (depan kiri) dan pendukungnya (Antara)

Solopos.com, SOLO– Said Hidayat merupakan Wakil Bupati Boyolali periode 2016-2021. Pria bernama lengkap Muhammad Said Hidayat tersebut resmi diusung PDIP beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, PDIP juga mengusung Wahyu Irawan, sebagai calon wakil bupati, yang bakal mendampingi Said dalam pertarungan politik di Boyolali tahun 2020.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Pria kelahiran Boyolali, 7 September 1972 tersebut, pernah menjalani pendidikan dasar dan menengahnya di Boyolali, ia merupakan lulusan SDN 1 Boyolali tahun 1985 dan MTs Negeri Bekonang Sukoharjo tahun 1988. Setelah lulus, ia melanjutkan ke MAN Surakarta dan lulus 1991. Pada tahun 2013, ia selesai dari pendidikan tinggi yang ditempuh di Fakultas Hukum, Universitas Surakarta.

Sebelumnya, ia bekerja sebagai pengusaha mandiri dan pemilik agen minyak tanah Pertamina pada 1995 hingga 2009. Usahanya kemudian berubah sebagai pemilik Agen LPG Pertamina, seiring dengan berubahnya minyak ke gas. Selain itu, ia aktif sebagai Anggota Badan Pengawas PDAM Boyolali periode 2006-2009 dan 2009-2010. Hingga akhirnya, menjadi wakil bupati Boyolali 2016-2020.

Sepekan Jumlah Kasus Meledak, Klaten Kembali Ke Zona Merah Risiko Covid-19

Kemungkinan Lawan Kotak Kosong

Said bersama Irawan awalnya hanya diusung oleh PDIP dalam pilkada ini. Namun, melansir dari solopos.com, keduanya tidak hanya diusung oleh partai berlambang banteng saja.

Ada lima partai yang mengusungnya antara lain, Partai Golkar, PKB, PPP, Partai Nasdem, dan Partai Gerindra. Dalam pilkada tahun ini, bahkan PDIP Boyolali juga optimis memperoleh suara di atas 80%, meski pilkada berlangsung saat masa pandemi Covid-19.

Namun sayangya, tak ada satu calon lagi yang maju dalam pilkada tersebut, sebab satu pasangan calon independen sebelumnya mengundurkan diri. Meskipun, sebelumnya telah mengumpulkan 53.000-an fotokopi e-KTP dari 60.636 yang wajib diserahkan pada Komisi Pemilihan Umum.

Namun, pihaknya memilih mundur. Melansir dari solopos.com, tim pemenangan Jati, pesimis akan menang dan mencuri peluang dari PDIP yang terkuat di daerahnya. Padahal 2019 silam, Jati optimis akan menang di pilkada Boyolali 2020.

Hore! Bus Trans Jateng Solo-Sangiran-Sumberlawang Gratis 9 Hari Mulai Besok

Selain pasangan independen, Joko-Dono, ada satu pasangan lagi yang gagal ikut pilkada Boyolali tahun ini. Dikutip daria antaranews.com, pasangan Didik Mardiyanto dan Listyowati gagal ikut pilkada. KPU Menolak berkas syarat dukungan yang diajukan bakal calon tersebut. Tim menyampaikan, saat pengecekan ada dua formulir yang tidak ada yaitu Formulir B.1.1 (daftar nama per desa, per kecamatan) dan Formulir B 2 (rekapitulasi per desa, per kecamatan).

Ketua KPU Boyolali, Ali Fahrudin menyampaikan karena adanya dua syarat yang tidak lengkap dengan alasan belum tercetak dari Sistem informasi pencalonan (Silon). Akhirnya, KPU menolak berkas tersebut. Penolakan tersebut disampaikan dengan pembuatan berita acara dan pengembalian berkas pada pasangan calon tersebut.

Dua pasang calon independen yang tidak mampu maju dalam pilkada pada tahun ini, akhirnya membuat pencalonan dari partai politik yang mampu maju dalam pilkada Boyolali. Calon tersebut, yaitu Said-Irawan yang kemungkinan tak memiliki lawan, selain kotak kosong yang disediakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya